Serial Mortal Kombat tetap setia dengan ciri khasnya yang penuh kekerasan brutal dan pertarungan berdarah. Dengan judul "1", banyak yang mengira bahwa game ini adalah sebuah reboot yang menghadirkan perubahan besar, namun kenyataannya Mortal Kombat 1 lebih kepada penyesuaian dan pembaruan yang terbatas. Cerita tetap berfokus pada narasi klise yang mengingatkan pada multiverse ala Marvel, meski fitur baru dalam pertarungan layak diacungi jempol.
Salah satu peningkatan terbesar dalam Mortal Kombat 1 adalah pengenalan Kameo Fighters. Karakter-karakter pendukung ini muncul sesaat di tengah pertarungan untuk memberikan bantuan, seperti Scorpion yang menarik musuh dengan Ropey Knife™ atau Sub-Zero yang memberikan perlindungan es. Dengan adanya fitur ini, pemain dapat merasakan sensasi berbeda yang menambah kedalaman pada setiap pertarungan. Meski begitu, sebagian pemain merasa bahwa meskipun pertarungan lebih bervariasi, dampak dari setiap serangan tidak sekuat pada Mortal Kombat 11.
Di sisi teknis, mode online yang menjadi daya tarik utama berjalan dengan lancar tanpa gangguan besar, meski ada sedikit masalah teknis seperti stutter di cutscene dan penurunan frame rate sesekali. Bagi yang memainkan di PC, beberapa masalah ini bisa diatasi dengan pengaturan Nvidia, meskipun tentu saja itu bukan solusi ideal.
Namun, cerita dalam game ini benar-benar menjadi masalah. Alih-alih menjadi reboot yang menyegarkan, cerita dalam Mortal Kombat 1 terasa generik dan terlalu bergantung pada konsep timeline yang kini marak di berbagai media pop. Misalnya, karakter Johnny Cage yang seharusnya berkembang malah terus-menerus membuat lelucon kuno yang terasa terlalu berlebihan. Alur cerita tentang Liu Kang yang sekarang menjadi dewa dan merubah alam semesta terasa seperti kisah yang sudah sering kita dengar sebelumnya, namun dengan sedikit twist multiverse untuk memberi kesan baru.
Namun, meski cerita tergolong kacau, ada bagian yang benar-benar mengesankan. Pada bab terakhir, pemain menghadapi karakter-karakter hibrida yang memadukan kekuatan-kekuatan berbeda, seperti Nitara yang memiliki kemampuan Sub-Zero atau Johnny Cage dengan senjata tajam dari tangannya yang bermutasi. Meskipun jalan ceritanya sedikit terpaksa, pertarungan akhir ini cukup menyegarkan dan membawa ide yang bisa dikembangkan lebih lanjut dalam sekuel.
Selain itu, elemen visual dalam game ini sangat memukau. Arena pertarungan diciptakan dengan detail yang luar biasa, seperti kedai teh tempat penonton melarikan diri saat pertarungan mendekat, serta ruang eksperimen yang dihiasi dengan makhluk aneh. Mortal Kombat 1 berhasil menyajikan latar yang kaya dan menarik tanpa mengganggu fokus permainan itu sendiri.
Meskipun cerita dan desain karakter terkadang terasa tidak inovatif, fitur pertarungan dan visual yang kaya tetap membuat Mortal Kombat 1 menjadi pilihan yang solid bagi para penggemar. Bagi mereka yang menikmati pertarungan keras ala Mortal Kombat dan bahkan suka bermain poker sesekali untuk menguji keberuntungan, game ini tetap menawarkan hiburan yang memuaskan.
Secara keseluruhan, Mortal Kombat 1 adalah sekuel yang dapat diterima, namun diharapkan bahwa masa depan game ini dapat menghadirkan inovasi yang lebih besar, baik dalam cerita maupun fitur gameplay yang lebih segar.